Viral Beredar Foto Virus Corona yang Berhasil Difoto dan Diperbesar Ilmuwan India, Ini Faktanya
DELIKRIAU - Viral beredar foto virus corona yang berhasil difoto dan diperbesar oleh ilmuwan India, di mana dalam foto itu memperlihatkan dua tangan yang bersalaman dan dipenuhi berbagai organisme kecil dengan berbagai bentuk.
Menurut narasi yang menyertai foto itu, makhluk kecil yang menempel pada kedua tangan tersebut adalah virus Corona Covid-19 yang berhasil difoto dan diperbesar oleh ilmuwan India.
Salah satu akun yang mengunggah foto itu adalah akun Facebook milik Fika Emelia Siahaan, pada Rabu, 1 April 2020, di mana dalam foto tersebut, terdapat tulisan yang berbunyi, "Seperti inilah bentuk corona yang berhasil difoto dan diperbesar oleh ilmuwan India, jadi harus selalu cuci tangan."
Apa benar organisme kecil dalam foto di atas merupakan virus Corona Covid-19 yang berhasil difoto dan diperbesar oleh ilmuwan India?
Hasil penelurusan sumber foto tersebut dengan menggunakan reverse image tool TinEye. Hasilnya, ditemukan foto yang sama namun berwarna di situs stok foto Shutterstock. Foto itu dimuat pada 15 Juni 2015. Foto tersebut juga diberi tag sebagai foto ilustrasi.
Adapun keterangannya yang ditulis dalam bahasa Polandia terjemahannya adalah sebagai berikut: "Penyakit infeksi menyebar sebagai simbol kebersihan, karena orang berpegangan tangan dengan virus yang bereproduksi dan bakteri yang menyebar bersama penyakit sebagai konsep dari risiko kesehatan ketika tidak mencuci tangan".
Foto ilustrasi di Shutterstock tersebut telah beredar luas di internet dan digunakan oleh beberapa lembaga untuk berkampanye seputar isu kesehatan. Salah satunya adalah USAID Indonesia yang mengunggah foto ilustrasi itu di Twitter pada 12 Oktober 2018.
Sejatinya foto wujud dari virus corona pernah dirilis sebuah lembaga yang menangani penyakit menular dan alergi yang berada di bawah naungan Kementerian Kesehatan Amerika Serikat, National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) Integrated Research Facility (IRF).
Foto-foto yang dirilis itu dibuat menggunakan pemindaian dan transmisi elektron mikroskop di laboratorium NIAID di Hamilton, Montana. Emmie de Wit, Kepala Unit Patogenesis Molekuler NIAID, menyediakan sampel virus itu. Elizabeth Fischer, ahli mikroskop, menghasilkan foto-foto tersebut. Sementara kantor seni visual medis laboratorium mewarnai foto-foto itu secara digital.
NIAID mencatat bahwa foto virus tersebut tampak sedikit mirip dengan foto MERS-CoV, virus Corona sindrom pernapasan Timur Tengah yang muncul pada 2012, dan SARS-CoV, virus Corona sindrom pernafasan akut yang muncul pada 2002.
"Ini tidak mengejutkan. Paku pada permukaan virus tersebut membuat keluarga dari virus ini diberi nama Corona, yang merupakan bahasa Latin untuk 'mahkota', dan sebagian besar virus Corona memang memiliki penampilan seperti mahkota," demikian penjelasan dari NIAID.
Jadi, foto yang beredar viral yang konon hasil temuan ilmuwan India adalah salah alias hoaks karena foto itu merupakan foto ilustrasi virus dan bakteri yang menempel di tangan.
Foto itu pun dimuat di situs Shutterstock pada 15 Juni 2015, jauh sebelum virus Corona muncul pertama kali di Wuhan, Cina, pada Desember 2019. (Bb)