Kamis, 25 April 2024
Follow Us ON :
 
 
 
| Upaya Pencegahan Kekelakaan, Sat Lantas Polres Siak Lakukan Pemasangan Sticker Dan Tanda Berwarna Scotlight di Body Truck Angkutan Barang | | Jangan Jadikan Beban Wali Murid Atau Murid Itu Sendiri, Acara Perpisahan Cukup Diadakan Secara Sederhana Di Setiap Sekolah Masing - masing | | Tak Ada Habisnya, Tim Opsnal Satres Narkoba Polres Siak Menangkap Satu Orang Laki Laki Penyalahgunaan Narkoba | | Pj Wako Muflihun Bersilaturahmi Dengan Warga Kuansing di Pekanbaru | | Dituduh Ambil Brondolan Sawit, Remaja di Rohul Tewas Ditebas Teman | | Irjen Iqbal Beri Penghargaan ke Jajarannya, Ramadan & Idulfitri di Riau Aman
 
Puluhan Tokoh Masyarakat Sekijang dan Tapung Datangi LAM Riau
Kamis, 16-08-2018 - 16:22:22 WIB

TERKAIT:
   
 

PEKANBARU, DELIKRIAU - Lembaga Adat Melayu Riau kedatangan beberapa orang warga Sekijang dan Masyarakat Tapung lainnya terkait permasalahan buku mapel Budaya Melayu Riau untuk kelas IX SMP terbitan Inti Prima Aksara (Inprasa) yang memuat fitnahan terhadap desa Sekijang kecamatan Tapung Hilir, Kampar sebagai desa tempat persembunyian pasangan kawin lari, Kamis (16/8/2018) pagi.

Fatmawati menyampaikan bahwa maksud kedatangan warga Sekijang dan beberapa masyarakat Tapung ini bertujuan untuk berkoordinasi, bersinergi dan bekerjasama, juga meminta bantuan LAM Riau untuk menarik buku yang sudah terlanjur beredar.

"Kami datang ke Lembaga Adat Melayu Riau ini ingin berkoordinasi, bersinergi dan bekerjasama, bahkan meminta bantuan LAM untuk penarikan buku ini, karna LAM punya hak untuk melakukan itu, sebab buku Budaya Melayu Riau harus melalui verifikasi LAM Riau", ucap Fatmawati.

Fatmawati yang juga dosen di UIR ini menceritakan kronologis awal ditemukannya tulisan yang menjadi polemik itu bermula dari salah seorang tetangganya anak SMP kelas IX yang menanyakan tentang kebenaran tulisan pada buku Mapel Budaya Melayu Riau (BMR) terbitan Inprasa.

"Kebetulan tetangga saya anak SMP negeri kelas 3 SMP, dia bertanya, Benarkah Sekijang ini tempat kawin lari", ucap Fatma menirukan pertanyaan tetangganya.

Mengetahui hal tersebut Fatmawati berkoordinasi dengan H.Ahmad Taridi, Kepala Desa Sekijang kecamatan Tapung Hilir, dan sempat H.Ahmad Taridi menduga Sekijang yang dimaksud bukan Sekijang yang ada diTapung, melainkan Sekijang mati yang ada di Pelalawan.

"Tapi sekarang dibuku ini ditulis dengan jelas desa Sekijang kecamatan Tapung Hilir kabupaten Kampar", tegas Fatmawati menjelaskan.

Dalam sambutannya dikantor LAM Riau siang tadi Fatmawati juga merasa geram dan kesal dengan beredarnya buku tersebut kesekolah dan diajarkan kesiswa tanpa melalui seleksi atau pemeriksaan dari LAM Riau, bahkan tanpa diketahui oleh berbagai pihak, seperti dinas pendidikan kota Pekanbaru.

"Saat ditanyakan kedinas pendidikan kota, mereka tidak tau, dan buku ini tidak pernah masuk ke LAM, artinya tidak pernah melalui lulus seleksi, pemeriksaan, verifikasi dari LAM, tapi kenapa beredar kesekolah-sekolah, ini membuat kita semakin geram, buku ini diedarkan kesekolah, diajarkan kesiswa, apakah tidak ada pengawasan dalam pengadaan buku kesekolah", paparnya

Senada dengan itu Ketua LAM Riau, Al Azhar mengatakan dalam penerbitan buku tersebut pihak penulis memang tidak ada koordinasi ataupun verifikasi dalam hal itu.

LAM Riau juga tidak terima dengan penulisan buku yang ditulis secara serampangan dan tanpa data yang akurat tersebut.

"Menyamakan desa Sekijang dengan Sekijang mati, ini menunjukkan bahwa buku ini ditulis secara serampangan dan tidak mempunyai kajian pasti dalam penulisan sebuah buku", ujar Al Azhar.

Al Azhar juga menegaskan tak perlu ragu pada LAM Riau, sebab LAM Riau berada diposisi yang benar dan juga tidak terima atas penulisan buku itu.

"Jadi jangan ragu lagi, Lembaga Adat ini berada diposisi yang benar, Lembaga Adat juga tidak terima dengan proses pembuatan buku ini", ujarnya.

Al Azhar juga menambahkan LAM Riau sepakat untuk meminta buku yang terlanjur beredar agar ditarik, dan juga setuju apabila warga Sekijang ingin menempuh jalur hukum.

"Lembaga Adat Melayu Riau sepakat dengan Datuk-datuk untuk meminta buku ini ditarik, kemudian kalau Datuk-datuk merasa terhina, merasa difitnah, Datuk-datuk mau teruskan itu kemasalah hukum, Lembaga Adat Melayu Riau setuju", tambahnya.

Selain itu Al Azhar juga menyampaikan maaf atas kelalaiannya karna terlambat mengetahui isi buku tersebut.

"LAM meminta maaf atas keabaian, kecuaian karna terlambat membaca buku tersebut", ujarnya.

Selain Al Azhar, Ketua LAM Riau, dan beberapa orang lainnya, turut hadir Sapaat, Ketua Ikatan Keluarga Sungai Tapung (IKST) dan Amir Hamzah dari Keluarga Besar Sungai Tapung (KBST) Pekanbaru.

Dan dari desa Sekijang juga hadir kepala desa Sekijang (H.Ahmad Taridi), Datuk Bendaro (Jhon Kenedi), Datuk Mangkuto (Yusran), Ninik Mamak (Saparudin), tokoh Pemuda Sekijang (Wal Asri) dan Basrul selaku aparat pemerintahan desa Sekijang.(Raf).



 
Berita Lainnya :
  • Puluhan Tokoh Masyarakat Sekijang dan Tapung Datangi LAM Riau
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Upaya Pencegahan Kekelakaan, Sat Lantas Polres Siak Lakukan Pemasangan Sticker Dan Tanda Berwarna Scotlight di Body Truck Angkutan Barang
    02 Jangan Jadikan Beban Wali Murid Atau Murid Itu Sendiri, Acara Perpisahan Cukup Diadakan Secara Sederhana Di Setiap Sekolah Masing - masing
    03 Tak Ada Habisnya, Tim Opsnal Satres Narkoba Polres Siak Menangkap Satu Orang Laki Laki Penyalahgunaan Narkoba
    04 Pj Wako Muflihun Bersilaturahmi Dengan Warga Kuansing di Pekanbaru
    05 Dituduh Ambil Brondolan Sawit, Remaja di Rohul Tewas Ditebas Teman
    06 Irjen Iqbal Beri Penghargaan ke Jajarannya, Ramadan & Idulfitri di Riau Aman
    07 BUMN China Akan Tinjau Lokasi Jembatan Bengkalis-Pulau Sumatra Pekan Depan
    08 Hadiri Pembukaan MTQ Tingkat Provinsi Riau di Dumai, Bupati Bengkalis Menabuh Kompang Bertanda MTQ Dimulai
    09 68 Peserta Kafilah Bengkalis di Dumai Mendapatkan Motivasi Dari Bupati Kasmarni
    10 Pasca libur lebaran, Seluruh Satuan Pendidikan Sudah Harus Kembali Masuk Pada Tanggal 22 April 2024
    11 Momen Jokowi dan Paloh Ngobrol Akrab di Acara Nikahan, Di Unggah Elite NasDem
    12 Tewas Terbawa Arus Air Laut Yang Sedang Pasang Saat Bekerja
    13 Buntut Dari Kasus Penyelundupan 24 Kg Narkoba, Menhub Diminta Cabut Izin Operasional Lion Air
    14 Resmi Dilaporkan Ke Mapolres Muaro Jambi, Dugaan Pria Beristri Gauli Seorang Pelajar
    15 ‘Datuk Seri Lela Setia Junjungan Negeri’, Kajati Riau Mendapatkan Gelar Dari LAMR
    16 Kembali Jadi Bakal Calon Bupati Siak, Alfedri Tetap Berpasangan dengan Husni di Pilkada Siak 2024
    17 Pasutri Diduga Pelaku Penyalahgunaan Narkotika Diamankan Satres Narkoba Polres Siak
    18 Berhasil Mengungkap Kasus Dugaan Pencurian Buah Kelapa Sawit Oleh Polsek Kuantan Mudik
    19 Warga Kampung Sam Sam Diduga Mau Ninja Brondolan Sawit Tewas Disambar Petir
    20 Iptu Supriadi Tersangka Penipuan Masuk Akpol Rp 1,3 M
    21 "Aghi Ghayo Onam" atau Hari Raya Enam di Kabupaten Siak
    22 Pria di Riau Ditangkap, Manipulasi Video Hasil Sidang MK di TikTok
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © DELIK RIAU - SITUS BERITA INVESTIGASI