PEKANBARU, DELIKRIAU - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru melalui Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru masih mengupayakan mendapatkan bantuan APBN guna pengadaan alat kesehatan Rumah Sakit Daerah RSD Madani Pekanbaru.
Plt Kepala Diskes Kota Pekanbaru, Zaini Rizaldi mengungkapkan, pihaknya sudah mengajukan usulan untuk dialokasikan dalam APBN Perubahan 2018. Jika ternyata nanti tidak diakomodir maka kembali akan diusulkan melalui APBN 2019.
"Besar dana yang dibutuhkan untuk pengadaan Alkes tidak memungkin untuk dialokasikan melalui APBD kota," kata Zaini di Pekanbaru, Senin (14/5/2018).
Diperkirakan, untuk kebutuhan alat kesehatan RSD Madani Pekanbaru diperlukan dana sebesar Rp120 miliar. Karena itu, Diskes terus melakukan pendekatan kepada Kementerian Kesehatan.
"Apalagi sebelumnya ada peluang bagi Diskes Pekanbaru untuk mendapatkan bantuan yang dimaksud," kata dia.
Seperti diketahui, RSD Madani Pekanbaru diresmikan awal tahun lalu. Jumlah tenaga kesehatan yang ada di RSD Madani ini terdiri dari 91 tenaga medis, antara lain dokter spesialis 21 orang, dokter umum 9 orang, dokter gigi 3 orang, perawat 27 orang, perawat gigi 3 orang, bidan 11 orang, ahli gizi 3 orang, analisis 2 orang, apoteker 1 orang, asisten apoteker 1 orang, fisioterapi 1 orang, rekam medik 1 orang, manajemen 8 orang.
Saat peresmian, Pemko Pekanbaru juga langsung membuka pelayanan. Setidaknya ada 13 pelayanan kesehatan yang bisa dilakukan rumah sakit ini. Diantaranya poli gigi, poli umum, poli spesialis anak, kandungan, paru-paru, THT, urologi, jantung, kulit, IGD, laboratorium serta bedah palsik dan akupuntur.
Untuk pembangunan rumah sakit ini, pengerjaannya masuk ke dalam proyek multiyears yang didanai pada tiga tahun anggaran. Tahun pertama (2014) pembangunan menghabiskan dana sebesar Rp6,3 miliar, di tahun kedua (2015) dana yang dikucurkan sebesar Rp41,4 miliar.
Untuk tahun ketiga, akan menghabiskan dana Rp42,3 miliar. Total dipagu anggaran sebesar Rp90 miliar. Nilai kontraknya Rp80,9 miliar.(drc/hrc)