Ini Pesan Bupati Siak, Syamsuar Dalam Acara Penanaman 10.000 Pohon
Jumat, 07-09-2018 - 16:06:12 WIB
SIAK, DELIKRIAU - Bupati Siak H Syamsuar menyampaikan kata sambutan dalam acara Penanaman pohon, Jumat (7/9/2018) di area konservasi PT Arara Abadi, kampung Rantau Bertuah Kecamatan Minas, Kabupaten Siak.
“kegiatan ini sudah di undang beberapa kali baru kali ini saya sempat hadir, dan apa yang kita buat hari ini bagus untuk bangsa dan negara yang merupakan bentuk pengkayaan dan sekaligus pelestarian kawasan hutan kita ini, tadi disampaikan pak haryono bukan hanya tanam tapi pelihara," ungkap Syamsuar.
Lebih lanjut Syamsuar mengatakan bahwa perlu adanya evaluasi kita dalam rangka mengerakan tanam pohon ini, kita tidak mau kegiatan ini di anggap hanya pencitraan saja. Eksposnya luar biasa namun kalau di cari pohonya tidak ada yang hidup.
"Kita tidak mau nama kita jelek di mata orang jepang, kita tunjukan kepada warga jepang bahwa kita komit dalam penyelamatan lingkungan, dan tolong perhatikan apa yang di tanam benar benar di pelihara, bahwa itu menjadi bukti bagi anak cucu kita kelak," jelas Syamsuar.
Daerah ini bagian dari Giam Siak Kecil, yang wilayahnya juga masuk di kabupaten bengkalis. Harapan bupati di samping menanam, korporasi juga diharapkan membantu pemerintah daerah dalam mengawal, perusakan dan perambahan hutan sekaligus juga memperkaya kawasan konservasi yang juga terus mengalami kerusakan.
"Saya kesini tadi kebetulan mengunakan helly, di kawasan HTI ada kawasan konservasi, saya sangat senang kalau memang ada pengkayaan pohon, di kawasan konservasi yang di siapkan dalam HTI, " terang Syamsuar.
Syamsuar menginginkan, bagi perusahan yang telah berinvestasi di daerah ini, mengharapkan kawasan konservasi seperti ini, ditanami jenis pohon meranti, cobalah tunjukan kepada anak cucu kita yang akan datang, apakah kebijakan yang kita lakukan ini hutan tanaman industri terus berkelanjutan, alllahu alam bissawaf.
Karena semua pemimpin kita punya kebijakan, masa ini kebijakannya tidak bisal lagi kita menanam akasia dilahan gambut. Namun peninggalan perusahan-perusahaan yang berivestasi di daerah kita ini, diharapkan kawasan konservasi di pelihara, agar nantinya ada tanda tanda yang bisa dintunjukan oleh APP dan Sinar Mas.
"Sehingga setelah perusahan ini tidak ada, orang tahu ini bekas meninggalan Sinar Mas yang pernah berjaya di sini," sebut Bupati Siak.
Selanjutnya Syamsuar juga menyinggung tentang di mana tempat yang sedang berlangsung sekarang, kawasan satwa gajah. Gajah sudah masuk ke pemukiman dari tahun 2016 dan 2017 sampai ke kota Siak, pada 2016 lalu di temukan gajah belakang kantor DPRD Siak, berbulan bulan gajah liar itu di sana. Akhirnya lari ke sungai mandau, masyarakat ke takutan dan juga banyak tanaman warga yang rusak di makan gajah.
"Saya mintak kepada dua prusahan ini membuat viding area, agar gajah tersebut tidak keluar dari wilayah habitanya, dan tidak mengangu pemukiman warga, dengan viding area gajah gajah tersebut memiliki makan," tandasnya.
Sementara itu Kepala BBKSDA Provinsi Riau Suharyono mengatakan, kegiatan ini wujud nyata yang di lakukan oleh pihak korprorasi. Dari Perusahaan dari vripat Sektor, dalam rangka menjaga kawasan konservasi.
Kawasan konservasi tidak hanya di hutan konservasi tetapi berada pada hutan hutan produksi yang memang dijadikan sebagi tempat tempat konservasi. "Dari 27 juta kawasan konservasi secara nasional, sudah 1 juta yang tergradasi, yang rusak baik akibat perbuatan manusia dan juga bencana. Untuk itu saya memberikan apresiasi yang nyata kepada pihak perusahaan,"tuturnya.
Penanaman pohon meranti berjumlah 10 ribu batang ini, merupakan kegaiatan yang ke lima yang di lakukan oleh Sinar Mas dan Arara Abadi. (fer)