SIAK, DELIKRIAU - Bupati Siak Drs. H. Alfedri, M.Si dalam sambutannya mengajak semua orang dalam semangat Ramadhan untuk menjaga ikatan silaturahmi, untuk menjaga integritas umat beragama dalam kerangka keberagaman dan NKRI.
"Adalah penting bahwa kita menjaga integritas umat beragama dalam kerangka keberagaman dan NKRI," katanya di Islamic Mosque Center Kota Siak, Rabu (20/05). / 2019).
Kemudian Alfedri mengatakan, kehidupan umat beragama dan tekad para bupati untuk membawa daerah ini ke keadaan hafiz juga telah menghasilkan kepercayaan dan kekuatan.
"Saat ini, ada 1058 siswa yang belajar di pesantren dan rumah tahfiz untuk menjadikan diri mereka sebagai penghafal Quran. Demikian pula, hafiz 30 juzz juga melanjutkan pendidikan mereka sebagai ahli dalam penafsiran, selain itu merupakan prestasi luar biasa untuk Kabupaten Siak dalam upaya generasi muda, "katanya.
Sementara itu, Gubernur Riau Drs. H. Syamsuar, M.Si dalam sambutannya mengatakan bahwa hidup dan kehidupan kita tidak harus dipisahkan dari Al-Quran.
Setiap apa yang kita lakukan di bumi ini, semuanya tertulis dalam Alquran.
"Itu sebabnya Alquran adalah pedoman hidup dan perilaku kita sebagai makhluk yang tidak ada di muka bumi ini," katanya.
Lebih jauh, Syamsuar mengatakan keinginannya sebagai gubernur begitu kuat sehingga ia ingin membangun Pusat Al Quran di Provinsi Riau. Selain itu, kepercayaan dari Kementerian Pariwisata yang menetapkan Riau sebagai tujuan wisata halal.
Terlebih lagi Riau sebagai daerah melayu dengan nilai nilai Islami, sudah sepantasnya pelaksanaan wisata halal dilakukan, dengan target pengunjung juga datang dari negara-negara Islam.
"Saya berharap niat baik ini dapat didukung oleh semua pihak, termasuk kerjasama dengan MUI dalam menerbitkan label halal untuk produk makanan dan restoran," harapnya.
Rangkaian Safari Gunernur Riau dan Peringatan Nuzul Al Quran diserahkan pula bantuan untuk Buruh Harian Lepas, zakat konsumtif dari Baznas Kabupaten Siak, Penyerahan Sertifikat Hak Milik Wakaf musholla, mesjid dan TPU untuk 3 kecamatan yaitu kecamatan Sungai Apit, Mempura dan Kerinci kanan, dan bantuan musholla dari bank Riau Kepri.
Usai buka puasa dengan ratusan anak yatim dan memberi santunan di Masjid Sultan Syarif Hasyim, Kompleks Islamic Center, Siak, Gubernur Riau, Syamsuar melanjutkan kegiatan peringatan Nuzul Quran di masjid yang sama, Rabu (22/5/2019) malam.
Kegiatan orang nomor satu di Provinsi Riau ini merupakan bagian dari rangkaian safari Ramadan malam ke-18. Tampak hadir dalam kegiatan itu sejumlah pejabat Riau, pejabat Pemkab Siak, dan ratusan masyarakat Siak.
Dalam sambutannya, Bupati Siak Alfedri mengatakan rangkaian safari Ramadan Gubernur Riau di Siak, dimulai dari Gerakan Masyarakat (Gemar) Siak Berzakat hingga Nuzul Quran.
"Hasil dari Gemar Siak berzakat bersama Gubernur Riau siang tadi, Alhamdulillah terkumpul uang sebesar Rp 880 juta lebih. Ini sangat luar biasa, Insya Allah target Gemar Siak Berzakat Rp 1 miliar selama Ramadan ini tercapai. Aamin," kata Alfedri.
Program Pak Syamsuar saat menjadi bupati Siak, kata Alfedri, memberantas buta Al-quran hingga saat ini berjalan dengan baik. Bahkan, azam Pak Syamsuar 1000 penghafal Al-quran, saat ini di Siak sudah lebih 1000 anak yang hafal Al-quran.
"Sepanjang umur saya, sudah 65 tahun, selama tiga hari ini saya merasa bahagia. Karena tiga malam beeturut-turut saya memperingati Nuzul Quran. Mulai malam ke 16 Ramadan di Kampar, terus di Bengkalis, dan sekarang di Siak," kata Syamsuar mengawali sambutannya.
Harapan Syamsuar ke depan jangan pernah lepas dari Al-quran, karena Al-quran petunjuk jalan hidup.
"Di sinilah kita akan merasakan kebahagiaan dunia dan akhirat," ungkap Syamsuar.
Doa Syamsuar, semoga keberkahan Al-quran ada di Kabupaten Siak khususnya, dan di Riau pada umumnya. Sebab, jika negeri ingin makmur dan berkah jangan pernah melepaskan Al-quran.
Pada kesempatan itu, Syamsuar juga menyampaikan azamnya untuk mendirikan Quran Centre Riau di Pekanbaru. Diharapkan, Quran Centre di Pekanbaru nantinya menjadi barometer bagi daerah kabupaten/kota di Riau ini.
"Quran Centre Riau nantinya tidak hanya mengajar kualitas membaca Al-quran dan melahirkan penghafal Al-quran bertaraf nasional, namun juga sebagai pusat kajian, baik teknologi, sains, politik, ekonomi, yang sesuai dengan kandungan Al-quran," ungkap Syamsuar. (fer)