Kamis, 28 Maret 2024
Follow Us ON :
 
 
 
| Negatif Narkoba, Penyebab Kecelakaan Di Tol GT Halim | | Jembatan Baltimore AS Ambruk usai Ditabrak Kapal Singapura.Ini Faktanya | | Tim Polhut, Dokter Hewan Dan BBKSDA Evakuasi Beruang Madu Usai Mangsa Ayam Warga Sabak Auh | | Tim Supervisi Polda Riau Melaksanakan Kegiatan Kunjungan Ke Polrea Rohil | | Sisihkan sebagian Rezeki, Guru SD Negeri 2 Bukit Batu Santuni 112 Anak Yatim dan 36 Dhuafa | | Sekda Arfan Usman Sambut Kehadiran Tim Safari Ramadan Pemerintah Provinsi Riau
 
14 Peternak Ikan Menerima Sertifikat CBIB
Jumat, 11-05-2018 - 12:04:50 WIB
Kabid Perikanan Dinas Perikanan Kabupaten Siak, Yulfan saat menerima sertifikat CBIB yang selanjutnya diserahkan kepada pembudidaya ikan di Kabupaten Siak
TERKAIT:
   
 

SIAK, DELIKRIAU - 14 orang pembudidaya ikan di Kabupaten Siak pada awal tahun 2018 ini telah menerima sertifikat Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) dengan kategori baik dan cukup baik.

“Alhamdulillah, nelayan kita dapat pengakuan berupa sertifikat CBIB 2017, sebanyak 14 orang, dan penyerahannya telah dilakukan bulan April kemarin,” kata Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Siak, Susilawati, kepada awak media, Jum’at (11/5/2018) pagi.

Lebih lanjut Susilawati menyebutkan bahwa Kabupaten Siak masuk dalam 10 kabupaten/kota yang menerima sertifikat tersebut, antara lain berasal dari Kecamatan Dayun, Tualang, Siak, Bungaraya, dan Kerinci Kanan.

"Sertifikat CBIB merupakan jaminan bahwa produk perikanan budidaya yang dihasilkan aman untuk dikonsumsi. CBIB sebagai jawaban kepada konsumen yang semakin teliti dan sadar akan bahaya yang ditimbulkan jika mengkonsumsi produk-produk perikanan yang tidak jelas keamanannya," jelas Susilawati.

Susi menambahkan, sesuai dengan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia No.KEP.02/MEN/2007 tentang prosedur dan sertifikasi Cara Budidaya Ikan yang Baik dan Peraturan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Nomor 65/Per-Djpb/2015 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Sertifikasi Cara Budidaya Ikan Yang Baik.

“Sertifikasi tersebut berdampak pada mengoptimalkan kualitas pengelolaan ikan, dan hasil para nelayan pembudidaya ikan menjadi layak konsumsi dan baik secara gizi. Selain itu juga aspek yang menjadi acuan untuk memperoleh sertifikat ini, diantaranya adalah aspek lingkungan kolam, kondisi ikan, serta cara penanggulangan penyakitnya,” ungkap Susi.

Dengan adanya sertifikat tersebut Susi berharap, masyarakat dapat semakin mudah memperoleh ikan yang baik, dengan kualitas baik serta dapat mengenali pengelolaan yang memenuhi syarat.

“Sertifikat ini sebagai jaminan bahwa produk perikanan budidaya yang dihasilkan aman untuk dikonsumsi. konsumen yang semakin teliti dan sadar akan bahaya yang ditimbulkan jika mengkonsumsi produk-produk perikanan yang tidak jelas keamanannya," jelasnya.

Kemudian pihaknya terus mendorong masyarakat untuk menggalakkan pembudidayaan ikan air tawar, dengan melakukan penyuluhan dan penyaluran bibit.

"Saya yakin pembudidayaan ikan air tawar bisa menjadi usaha alternatif bagi masyarakat untuk meningkatkan ekonomi keluarga," tandasnya.

Ditempat terpisah, Ruzita (36) mengaku sering mengkonsumsi ikan. Karena, kata dia, ikan merupakan sumber protein tanpa lemak dan bernutrisi. Namun demikian, sebagai ibu rumah tangga ia tidak asal membeli produk perikanan tersebut.

“Jujur saja, saya tidak sembarangan membeli ikan. Kami selaku konsumen tentu ingin kebersihan dan kondisi dari ikan tersebut sehingga aman untuk di makan. Adanya pengakuan berupa sertifikat tersebut, menurut saya, sangat membantu. Saya berharap, seluruh nelayan pembudidaya ikan di Kabupaten Siak memperoleh sertifikat tersebut," terangnya.

Dilain pihak, Zarkasi Effendi pembudidaya lele di kelurahan Kampung Dalam, Kecamatan Siak menceritakan kesuksesannya budidaya ikan lele di kolam bioflok atau disebut lele organik. Budidaya lele tersebut didalam kolam berbentuk bulat berukuran 2 meter, namun dapat menghasilkan 700 kg lele tiap kali panennya.

"Modal awal 1 kolam bioflok sekitar Rp6,5 juta, ukuran sekitar 2 meter (kolam berbentuk bulat). Kolam tersebut mampu menampung bibit lele sebanyak 5000 ekor, dan setelah tiga bulan bisa menghasilkan sekitar 700 kg saat panenya,” jelas Zarkasi.

Saat ditanyai mengenai pemesarannya, Zarkasi mengatakan pemasaran ikan lele organik ini cukup baik, permintaan pasar cukup tinggi, bahkan dirinya kewalahan untuk memenuhi permintaan dari konsumen dari Pekanbaru.

"Omzet yang kami dapat saat panen, untuk satu kolam bisa mencapai Rp 14 juta per kolamnya, sementara untuk pemasarannya kita lebih banyak untuk rumah makan, dan pasar tradisional," ungkapnya.
 
Pegawai Inspektorat ini menuturkan, pemberian pangan untuk budidaya ikan lele dengan sistem bioflok dijamin bersih dengan memberikan pelet yang diolah tanpa bahan kimia. Selain itu juga kandungan protein dan omega yang dikandung oleh lele bioflok cukup tinggi.

"Banyak orang berpikiran kalau lele itu jorok, beda dengan sistem bioflok ini. Kami jamin kebersihannya, bahkan yang tadi tidak suka lele kalau makan lele bioflok ini jadi suka," pungkasnya. (fer)



 
Berita Lainnya :
  • 14 Peternak Ikan Menerima Sertifikat CBIB
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Negatif Narkoba, Penyebab Kecelakaan Di Tol GT Halim
    02 Jembatan Baltimore AS Ambruk usai Ditabrak Kapal Singapura.Ini Faktanya
    03 Tim Polhut, Dokter Hewan Dan BBKSDA Evakuasi Beruang Madu Usai Mangsa Ayam Warga Sabak Auh
    04 Tim Supervisi Polda Riau Melaksanakan Kegiatan Kunjungan Ke Polrea Rohil
    05 Sisihkan sebagian Rezeki, Guru SD Negeri 2 Bukit Batu Santuni 112 Anak Yatim dan 36 Dhuafa
    06 LKD Telah di Sampaikan, Alfedri : Opini WTP Kembali Jadi Harapan
    07 Gemar Siak Berzakat ke-11, Terkumpul Dana Zakat Berjumlah Rp 689 Juta
    08 Tiket Kapal Feri Tidak Dijual Offline, Full Online H-1.
    09 Harga Kelapa Sawit Mitra Swadaya Naik Lagi Jadi Rp 2.891,88 per kg.Berkah Ramadhan
    10 Pemerintah Kabupaten Bengkalis Bakal Berpartisipasi Pada Perhelatan Lancang Kuning Carnaval 2024
    11 Serahkan Sertifikat Tanah di Empat Kampung, ini Pesan Alfedri
    12 Wujudkan Jembatan Sei Pakning-Bengkalis. Pemkab Gandeng Pemprov Riau Ajak Kerjasama
    13 Wabup Husni : Perhatian Pusat Minim Kepada Daerah Yang Komit Jaga Lingkungan
    14 Bupati Bengkalis Resmikan Kelas Jauh SMPN 7 dan SDN 20 Talang Muandau
    15 Tim Penggerak PKK Kabupaten Siak berikan Bantuan Sembako di 4 Kecamatan
    16 Bupati Bengkalis Serahkan LKPD Unaudited Tahun 2023 ke BPK RI Riau
    17 Hadiri Safari Ramadan Pemda Siak di Belantik, ini beberapa pesan Alfedri
    18 Ditresnarkoba Riau Berhasil Amankan Pengendali Sabu yang Dipasok dari Malaysia, Narkoba Senilai Rp32 M Lebih Disita
    19 Aksi Pria Serang Pakai Samurai, Polisi Todongkan Pistol ke Pelaku
    20 Pj Gubri dan Bupati Kasmarni Safari Ramadhan di Kecamatan Pinggir
    21 Bupati Bengkalis Sampaikan LKPJ Tahun Anggaran 2023 Kepada DPRD Bengkalis
    22 Polri Evaluasi Buffer Zone Arah Pelabuhan Merak. Guna Cegah Macet Berjam Jam.
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © DELIK RIAU - SITUS BERITA INVESTIGASI