Layaknya seorang saudara, kedatangan Fajar Lase sudah dinanti-nantikan warga binaan. Ditengah teriknya matahari siang, Fajar Lase disambut teriakan lantang yel-yel WBP, menandakan mereka sangat bersemangat dengan kegiatan ini.

Staf Khusus Menkumham Bidang Transformasi Digital, Fajar B.S. Lase mengatakan memang terkenal ramah. Senyumnya yang hangat, membuat siapa saja cepat akrab dengannya.

"Saudara-saudaraku semua, tak ada manusia yang luput dari kesalahan. Tapi, kita harus mampu menjadikan masa lalu sebagai pelajaran. Mampu menjadikan kesalahan sebagai langkah baru untuk berubah ke arah yang lebih baik. Disini kita diberikan kesempatan untuk meningkatkan keimanan kepada Tuhan, maka itu setelah bebas dan kembali ke rumah, jadilah tauladan keluarga," pesan Stafsus.

Tauladan artinya contoh baik yang akan ditiru banyak orang. Berbuat salah bukan akhir segalanya, tapi  awal titik balik untuk membuktikan bahwa kita adalah manusia yang baik dan sukses menatap masa depan.

Menghibur hati warga binaan, Fajar dan Kepala Lapas Kelas IIB Pasir Pengaraian, Bahtiar Sitepu, juga mengajak mereka bernyanyi bersama. Lagu "Rumah Kita" karya God Bless begitu bersemangat dinyanyikan warga binaan di cerah siang itu. Bukan sembarang lagu, Fajar ternyata mengajak WBP untuk menjaga keamanan lapas secara bersama-sama, layaknya rumah sendiri.

"Lapas ini sekarang menjadi rumah sementara kita. Mari kita jaga bersama agar aman, kondusif, dan terkendali selalu. Jaga juga kebersihannya agar kita dapat hidup sehat," ucapnya.

Dia pun meminta agar petugas dapat melayani WBP dengan sebaik-baiknya, serta tidak melakukan pungli ataupun diskriminasi. Sebaliknya, WBP pun diminta untuk menghormati dan menghargai petugas, mentati aturan lapas, dan mengikuti seluruh program pembinaan yang ada.

"Setuju semua yaa.. Kita harus jaga rumah kita ini supaya aman dan tenteram?," tanya Falas yang dijawab setuju dengan serentak oleh ratusan warga binaan. (rls/riski)