Gangguan Kejiwaan Menurun di Dalam Keluarga? Ini Jawabannya
Kamis, 05-07-2018 - 14:58:19 WIB
DELIKRIAU - Setiap tahun, jumlah orang yang menderita penyakit kejiwaan semakin tinggi. Tidak jarang pula orang yang memiliki riwayat penyakit ini di dalam keluarga. Dan fakta tersebut biasanya mengarah ke satu pertanyaan, apakah penyakit mental itu diturunkan dalam keluarga?
Ternyata, jawabannya tidak sesederhana yang kita pikirkan. Ada banyak hal yang perlu kita ketahui tentang sebelum membuat asumsi apa pun. Berikut penjelasannya, seperti dilansir The Huffington Post.
Tidak ada gen spesifik untuk penyakit mental, tetapi Anda bisa terpengaruh.
Para ilmuwan belum menemukan gen spesifik yang dapat dikaitkan dengan penyakit mental. Penanda genetik untuk penyakit kejiwaan mungkin ada atau tidak.
"Ini adalah gambaran yang rumit," jelas Don Mordecai, pemimpin nasional untuk kesehatan mental dan kesehatan di Kaiser Permanente. "Ketika kita mengatakan suatu penyakit adalah 'genetik', sebenarnya kita mengatakan bahwa ada beberapa komponen yang bersifat genetik. Dari (kondisi) yang telah dipelajari tentang penanda genetik sejauh ini, kalau Anda memiliki gen, tidak bisa langsung dipastikan Anda akan menderita penyakit tersebut."
"Apa yang bisa kita lihat dengan pasti adalah bahwa ada kecenderungan genetik. Genetika dapat meningkatkan risiko Anda, tetapi itu bukan jaminan," lanjut Mordecai.
Pada tahun 2013, sebuah studi yang didanai oleh National Institute of Health menemukan bahwa lima gangguan mental, autisme, gangguan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), gangguan bipolar, depresi akut, dan skizofrenia berbagi akar genetik.
Sementara pada tahun 2015, para peneliti di University of Wisconsin-Madison mempelajari keluarga monyet rhesus dan menyimpulkan risiko mengalami kecemasan diturunkan dari orang tua kepada anak-anak mereka. Tetapi para ahli menekankan lebih banyak penelitian yang perlu dilakukan untuk mencapai kesimpulan lebih akurat. (dr/md)