Jalan Menuju Ke Perusahan Rusak Parah, Ketua DPRD Siak, Azmi mengingatkan PT TKWL : Jangan Bikin Masyarakat Tambah Susah
Rabu, 17-03-2021 - 19:58:16 WIB
SIAK, DELIK RIAU - Anggota Komisi III DPRD Siak, Rusmin mengingatkan PT Teguh Karsa Wana Lestari (TKWL) agar tidak menambah beban warga Kecamatan Bungaraya dengan keberadaan perusahaan di daerah tersebut.
Rusmin berkata, masyarakat kerap memberikan laporan ke DPRD tentang ketidakpedulian perusahaan terhadap masyarakat dan infrastruktur di daerah tersebut.
"Ini saya sampaikan, karena Pabrik Kelapa Sawit (PKS) perusahaan itu bersebelahan dengan lahan pertanian masyarakat. Jangan gegara limbah PKS mereka, petani di Kecamatan Bungaraya dirugikan," kata Rusmin kepada wartawan, Rabu (17/03/2021).
Apalagi kata politisi NasDem ini, Kecamatan Bungaraya merupakan lumbung padi bagi Kabupaten Siak. Ratusan hektare sawah membentang di daerah tersebut.
"Kalau rusak pula (persawahan) di sana gegara limbah PT TKWL, kan kacau. Ini saya sampaikan, soalnya, kalau tak salah saya, tahun 2015 silam pernah limbah PKS itu melimpah kena ke pertanian warga. Jadi jangan sempat hal itu terulang lagi, " ujarnya.
"Ini saya ingatkan buang pembuangan limbah pabrik jangan dibikin sembarangan. Jangan pula ditutup-tutupi dengan cara menanam enceng gondok di parit penampungan limbah tersebut," kata dia.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua DPRD Siak, Azmi. Politisi Golkar tersebut menyampaikan agar manejemen perusahaan memperhatikan infrastruktur jalan di daerah.
Soalnya, mobil tangki berbobot 30 ton milik perusahaan saban hari berlalu-lalang di jalanan milik Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Siak tersebut. Padahal kekuatan jalan di daerah ini hanya berkapasitas 8 ton.
"Kekuatan jalan di Bungaraya kelas III atau kelas C. Seharusnya, harus tak terkalahkan. Intinya jalan yang dibikin pemerintah untuk masyarakat. Jadi, karena ada perusahaan yang beroperasi di sini, jalan ini jangan asal kita pakai saja. Pemberitahuan juga lah," kata Azmi.
Sebab, lanjut Azmi, kerusakan jalan di wilayah Kecamatan Bungaraya sudah sangat parah. "Parah betul. Setiap tahun bangsa yang memakai APBD. Perusahaan kurang peduli. Jangan gara-gara keberadaan perusahaan di sini, bikin masyarakat makin susah. Semestinya makin senang lah," kata dia. (fer)