PELALAWAN, DELIKRIAU - "Lo... kok langsung pergi...biasanya salaman dulu...".ujar nenek.
Pergi tanpa pamit, membuat Nenek Bunga mulai gelisah.
Senin tepat pukul 12.00 Wib, Nenek Bunga meminta kepada anaknya untuk chat dengan korban berinisial IA bertanya tentang keberadaannya serta siapa yang akan menjemputnya dari sekolah.
"IA menolak untuk di jemput, ia mengatakan sudah ada temannya yang menjemputnya," kata Nenek Bunga.
Untuk kesekian kalinya firasat Nenek Bunga mengatakan bahwa akan ada hal buruk terjadi pada cucunya.
Sore menjelang Magrib, Korba berinisial IA tak kunjung pulang. Gelisah hati Nenek Bunga mulai terasa, namun ia tidak mengatakannya kepada siapa-siapa.
Keluarga di buat kelimpungan karena korban IA belum juga pulang.
Ibu korban, Eva mengatakan bahwa Nenek, Abang korban IA, Bibi, Paman, Saudara, Tetangga turut ikut mencari keberadaan korban IA. Handponenya juga sudah tidak aktif lagi saat di hubungi.
"Pokoknya mulai dari kawan sampai pihak sekolah udah kami hubungi tapi tidak mendapatkan jawaban pasti," kata ibu korban, Eva.
Bibi Korban IA, Reni mengatakan Ia sempat melihat IA sewaktu di sekolah, karena anaknya juga sekolah ditempat yang sama. IA menaiki mobil warnanya kurang jelas namun ia tak menaruh curiga sedikitpun.
"Karena IA langsung menuju ke mobil seperti tidak ada paksaan," kata Reni.
Ibu korban, Eva menambahkan malam itu juga pihak keluarga berembuk.
"Akhirnya kami sepakat membuat postingan kehilangan anak di media sosial baik itu facabook maupun whatsApp," tambah ibu korban, Eva.
Berita kehilangan korban berinisial IA sudah wara wiri di media sosial, dan dalam pencarian korban berinisial IA tak sedikit menemui halangan, banyak dari mereka yang memberikan info palsu serta orang-orang tidak jelas yang hanya ingin mendapatkan keuntungan pribadi dan ada pula yang modus.
Senin malam Abang korban IA, Wahyudi hendak melakukan pencarian ke arah Pekanbaru, namun di tengah perjalanan mendapat chat melalui akun Facebooknya.
Seperti ini isi Chat nya :
Oknum : "Adeknya udah jumpa"?
Wahyudi : "Belum" (sedih)
Oknum : "Besok udah jumpa mau"?
Oknum : "Tapi Adeknya nikah sama temen saya"?
Oknum : "Deal"?
Wahyudi : "Kalau emang mau nikah bawa keluarga datang ke rumah ngomong baik-baik"(sedih).
Tak fikir panjang lagi karena kalut, keluarga korban balek arah dan langsung mendatangi rumah diduga oknum di Desa Terusa, Kelurahan Kerinci Barat di sekitar SMA 2. Setibanya di rumah diduga oknum, ibunya malah mangacungkan parang.
Keluarga korbanpun akhirnya kembali ke rumah melaporkan kejadian tersebut kepada Dewi (Ketua RT). Dewi kemudian langsung membawa keluarga korban ke Polsek Pangkalan Kerinci untuk melaporkan kejadian itu.
Keluarga korban IA bersama team Polsek Pangkalan Kerinci, malam itu juga mendatangi sang oknum.
"Rupanya setelah di telusuri ternyata anak tu tak waras," imbuh ibu korban, Eva.
Rabu 10 Februari 2021 hebohnya pemberitaan di media sosial menjadi awal munculnya berita di media online DelikRiau.com yang akhirnya membuat berita itu semakin viral.
"Hilangnya Intan, Seorang Pelajar Heboh di Medsos". Begitu judul berita pada saat itu yang kemudian juga semakin di viralkan lagi oleh media-media lainya.
Paman korban (IA), Putra mengatakan segala daya upaya telah dilakukan keluarga untuk menemukan korban.
"Udah ku cek pak, lewat gogle map," ucap Putra (Paman IA) kepada media DelikRiau.com.
Bersambung...
(Penulis : Dedy R)