Eko Yuhono,SH,MHum Ketua GSSC Pusat mengatakan GSSC merupakan komunitas olahraga cabang menembak dibawah naungan Perbakin.

"Saya ini orang asli Trenggalek dan Desa Sawahan depan SD Inpres jadi saya ini pulang kampung," ucap pria yang berprofesi sebagai pengacara ini.

Kebetulan olahraga menembak adalah hobi yang saat ini dia tekuni hingga akhirnya ada kepedulian terhadap desa kelahirannya sampai harus mendirikan cabang organisasi kehobiannya di Watulimo.

"Awalnya saya prihatin melihat banyaknya tetangga di kampung yang banyak pegang senapan angin," ungkapnya.

Terbersit ,pemikirannya tetangga yang sering menggunakan senapan itu untuk diajak berorganisasi.

"Semua agar tertib dan ada pengetahuan cara menggunakan senjata itu dengan benar," tuturnya.

Sehingga menurut Eko, tidak sesembarang dalam penggunaannya hingga membahayakan orang lain.

"Insya Allah menembak akan saya kembangkan melalui GSSC di Trenggalek," tandasnya.

Sementara, Kapnten Infantri Padol, Komandan Rayon Militer (Danramil) Watulimo siap menjadi pembina GSSC Kabupaten Trenggalek.

"Menembak adalah bagian tugas saya dalam mengemban dan menjaga NKRI," ungkapnya.

Jadi ,pada hakekatnya Kapten Padol tidak keberatan menjadi pembina GSS Trenggalek.

Disisi lain Camat Watulimo,Edi Santoso menyambut baik berdirinya GSSC di Trenggalek.Apalagi pembentukannya di kawasan wisata Watulawang.

"Olahraga ini bisa untuk menambah daya tarik wisata jika kita mampu manfaatkannya," cetusnya.

Pria yang belum lama menjabat sebagai camat ini juga mengutip ayat di Alquran jika olahraga yang terekomendasi ada tiga, salah satunya adalah memanah.

"Memanah di era sekarang bisa dikategorikan dengan menembak ini," pungkasnya. (***)