Jum'at, 26 April 2024
Follow Us ON :
 
 
 
| Kabar Duka, Indra Mukhlis Adnan Bupati Indragiri Hilir 2 Periode, Meninggal Dunia | | Bupati Bengkalis Berikan Pembekalan ke 186 JCH Rayon Bengkalis, Berpesan Jaga Kesehatan Fokus Dalam Keberangkatan Ibadah Haji | | Indonesia Cetak Sejarah, Lolos Semifinal Piala Asia U-23 2024 | | 46 Paket Sabu-Sabu Diamankan dari Pengedar DiKebun Sawit | | Upaya Pencegahan Kekelakaan, Sat Lantas Polres Siak Lakukan Pemasangan Sticker Dan Tanda Berwarna Scotlight di Body Truck Angkutan Barang | | Jangan Jadikan Beban Wali Murid Atau Murid Itu Sendiri, Acara Perpisahan Cukup Diadakan Secara Sederhana Di Setiap Sekolah Masing - masing
 
Sebelum Serang Gereja, Anak-anak Bomber Surabaya Menangis di Musala
Sabtu, 19-05-2018 - 12:03:21 WIB

TERKAIT:
   
 

JAKARTA, DELIKRIAU - FS, FR, YF dan FH berbeda dengan anak-anak pada umumnya. Mereka sudah mengetahui terlebih dahulu kapan ajal akan menjemput mereka. Bahkan mereka, dengan ajakan kedua orang tua, menjemput ajalnya sendiri. Namun keempatnya melakukannya dengan cara yang salah dan tidak dibenarkan dengan alasan apapun.

Bukan salah FS, FR, YF dan FH menjemput ajal itu. Mereka hanyalah korban dari kebiadaban dan doktrin kedua orang tuanya, Dita Oepriarto dan Puji Kuswati. Keempatnya ikut dalam aksi bom bunuh diri di 3 gereja di Surabaya pada Minggu (13/5).

Keempatnya tewas di tempat yang berbeda. FS dan FR ikut bersama sang ibu, Puji meledakkan bom di Gereja Kristen Indonesia (GKI), Jalan Diponegoro. Sementara YF dan FH, melakukan pengeboman di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Ngagel.

Sementara sang ayah, Dita, melakukan bom bunuh diri di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS), Minggu (13/5).Peristiwa di tiga gereja itu menyebabkan 18 orang tewas dan 43 orang mengalami luka-luka.

Sebelum melakukan aksi yang dikecam tersebut, keempat anak itu saling menangis bersama. Mereka melakukan salat di musala lalu menangis.

"Ada keterangan Pak RT yang mengatakan satu hari sebelum kejadian, malam minggu (Sabtu, 12 Mei 2018), dua anak itu salat di musala dan saling tangis-tangisan," kata Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (18/5/2018).

Setyo menduga kemungkinan tangisan anak-anak Dita dan Puji pecah karena mereka tahu, pada Minggu (13/5) pagi, akan mengakhiri hidupnya dengan melakukan serangan bom.

"Ada apa itu? Kemungkinan besar mereka sadar akan melakukan amaliyah," ujar Setyo.

Betapa tidak mengenaskan, anak-anak Dita itu disabuki bom namun tidak mendapat hak untuk meraih pendidikan yang layak. Mereka didooktrin hingga akhirnya ikut dalam aksi bom bunuh diri.

"Homeschooling kalau ditanya. Padahal nggak," kata Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur, Irjen Machfud Arifin, dalam jumpa pers di Markas Polda Jawa Timur, Jl Frontage Ahmad Yani, Surabaya, Selasa (15/5/2018).

Anak-anak korban paham radikal orang tuanya itu tidak diberi pendidikan yang layak, melainkan hanya diberi indoktrinasi oleh orang tuanya.

"Ya hanya bapak-ibunya yang memberikan doktrin terus, dengan video-videonya, dengan ajaran-ajaran yang diberikan," ujar Machfud.(drc/dc)





 
Berita Lainnya :
  • Sebelum Serang Gereja, Anak-anak Bomber Surabaya Menangis di Musala
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Kabar Duka, Indra Mukhlis Adnan Bupati Indragiri Hilir 2 Periode, Meninggal Dunia
    02 Bupati Bengkalis Berikan Pembekalan ke 186 JCH Rayon Bengkalis, Berpesan Jaga Kesehatan Fokus Dalam Keberangkatan Ibadah Haji
    03 Indonesia Cetak Sejarah, Lolos Semifinal Piala Asia U-23 2024
    04 46 Paket Sabu-Sabu Diamankan dari Pengedar DiKebun Sawit
    05 Upaya Pencegahan Kekelakaan, Sat Lantas Polres Siak Lakukan Pemasangan Sticker Dan Tanda Berwarna Scotlight di Body Truck Angkutan Barang
    06 Jangan Jadikan Beban Wali Murid Atau Murid Itu Sendiri, Acara Perpisahan Cukup Diadakan Secara Sederhana Di Setiap Sekolah Masing - masing
    07 Tak Ada Habisnya, Tim Opsnal Satres Narkoba Polres Siak Menangkap Satu Orang Laki Laki Penyalahgunaan Narkoba
    08 Pj Wako Muflihun Bersilaturahmi Dengan Warga Kuansing di Pekanbaru
    09 Dituduh Ambil Brondolan Sawit, Remaja di Rohul Tewas Ditebas Teman
    10 Irjen Iqbal Beri Penghargaan ke Jajarannya, Ramadan & Idulfitri di Riau Aman
    11 BUMN China Akan Tinjau Lokasi Jembatan Bengkalis-Pulau Sumatra Pekan Depan
    12 Hadiri Pembukaan MTQ Tingkat Provinsi Riau di Dumai, Bupati Bengkalis Menabuh Kompang Bertanda MTQ Dimulai
    13 68 Peserta Kafilah Bengkalis di Dumai Mendapatkan Motivasi Dari Bupati Kasmarni
    14 Pasca libur lebaran, Seluruh Satuan Pendidikan Sudah Harus Kembali Masuk Pada Tanggal 22 April 2024
    15 Momen Jokowi dan Paloh Ngobrol Akrab di Acara Nikahan, Di Unggah Elite NasDem
    16 Tewas Terbawa Arus Air Laut Yang Sedang Pasang Saat Bekerja
    17 Buntut Dari Kasus Penyelundupan 24 Kg Narkoba, Menhub Diminta Cabut Izin Operasional Lion Air
    18 Resmi Dilaporkan Ke Mapolres Muaro Jambi, Dugaan Pria Beristri Gauli Seorang Pelajar
    19 ‘Datuk Seri Lela Setia Junjungan Negeri’, Kajati Riau Mendapatkan Gelar Dari LAMR
    20 Kembali Jadi Bakal Calon Bupati Siak, Alfedri Tetap Berpasangan dengan Husni di Pilkada Siak 2024
    21 Pasutri Diduga Pelaku Penyalahgunaan Narkotika Diamankan Satres Narkoba Polres Siak
    22 Berhasil Mengungkap Kasus Dugaan Pencurian Buah Kelapa Sawit Oleh Polsek Kuantan Mudik
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © DELIK RIAU - SITUS BERITA INVESTIGASI