Debat Calon Gubernur Riau Berlangsung Santun, Infrastruktur dan SDM Ikut Dibahas
Sabtu, 28-04-2018 - 12:13:17 WIB
PEKANBARU, DELIKRIAU - Debat publik calon gubernur dan wakil gubernur Riau, Jumat (27/4/2018) malam, berjalan tertib dan santun. Empat pasangan calon berusaha tampil sebaik mungkin untuk memikat pemilih.
Berlangsung di Hotel Labersa, Siak Hulu, Kampar, acara debat disiarkan secara langsung oleh televisi swasta nasional, TV One, mulai pukul 19.30 WIB.
"Debat ini berlangsung sesuai yang diprediksi berjalan cukup santun," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau Nurhamin usai acara debat.
Menurut Nurhamin, ini berkat upaya yang dilakukan tim KPU untuk menciptakan debat yang mampu menggali konten lokal Riau melalui tim perumus saat menyusun pertanyaan.
Sebut dia tim perumus memang sudah berupaya menyusun pertanyaan sedemikian rupa agar debat berjalan saling menghargai, dihindari pertanyaan yang dapat memprovokasi atau menyudutkan salah satu pasangan calon (paslon) oleh paslon lain.
"Pertanyaan sudah disiapkan oleh tim perumus. Sehingga masing-masing kandidat tinggal memilih dan akan memiliki kontrol terhadap pertanyaannya serta tidak saling menyerang, khususnya yang berbau Suku Agama Ras Antar golongan (SARA)," kata dia.
Nurhamin menambahkan produk akhir dari debat publik ini adalah meningkatkan partisipan pemilih Riau pada Pemilihan Gubernur Riau (Pilgubri) pada Juni 2018.
"Kami KPU hanya berupaya memaksimalkan tingkat partisipasi pemilih, dalam Pilkada, maka kalau ada yang belum maksimal kami minta maaf, " imbuh Nurhamin.
Dikutip TribunPekanbaru di lokasi acara, keempat pasangan calon gubernur dan wakil Gubernur Riau tampak bersemangat saat menaiki panggung debat publik.
Mereka mengenakan pakaian khas yang sering mereka gunakan saat beberapa tahapan yang dilaksanakan oleh KPU Riau belakangan, dan melibatkan paslon.
Pasangan nomor urut 1 Syamsuar-Edy Natar misalnya, mengenakkan pakaian kemeja putih dan peci, pasangan nomor urut 2 Lukman Edy-Hardianto dengan khas masing-masing, LE dengan baju cokelat muda, dan Hardianto memakai baju kemeja putih.
Kemudian paslon nomor urut 3 Firdaus-Rusli memakai tanjak, dan paslon nomor 4 Arsyadjuliandi Rachman-Suyatno memakai baju melayu berwarna kuning.
Dalam kesempatan tersebut, masing-masing pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Riau menyampaikan potensi yang dimiliki oleh daerah provinsi Riau dari berbagai sisi dan pandangan.
Masing-masing pasangan calon diberikan waktu selama 1,5 menit untuk memaparkan visi misi mereka atas potensi di wilayah yang disampaikan masing-masing.
Pemimpin peduli
Mendapat kesempatan pertama, Syamsuar menyampaikan Provinsi Riau merupakan negeri yang amat kaya. Baik dari segi geografis maupun sumber daya alam. Tapi yang terlihat warga Riau masih jauh dari sejahtera.
Untuk mengubah apa yang ada saat ini Riau perlu sosok pemimpin peduli rakyat. Serta pemimpin yang mau bekerja keras untuk kemakmuran negeri.
Kemudian, salah satu yang akan menjadi fokusnya nanti adalah peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).
Seperti mendirikan sekolah gratis. Hal itu disebut Syamsuar telah ia buat saat memimpin Kabupaten Siak.
"Kami akan memberikan pelatihan kepada kaum perempuan serta generasi muda atau pelajar," ucapnya.
Saat Syamsuar menyampaikam visi dan misi, waktu yang diberikan sudah habis. Sehingga pembicaraan Syamsuar langsung dipotong Chacha. Hal itu sempat mengundang sorak dari pendukung pasangan nomor urut 1 itu.
Selanjutnya Lukman Edy (LE) menyampaikan, Riau beberapa tahun belakangan mengalami kemunduran. Pertumbuhan ekonomi paling rendah se-Indonesia.
"Angka kebodohan masih tinggi. Infrastruktur sangat minim. Sebanyak 70 persen kemiskinan berada di desa," ujarnya.
Ia juga menawarkan program yang akan lebih fokus pada pembangunan desa. Salah satunya adalah dengan memberikan dana Rp 1 miliar untuk 1 desa.
Hal itu menurutnya dirasa ampuh mengatasi permasalahan desa. Seperti infrastruktur, peningkatan ekonomi desa serta menghindari korupsi. Karena dana desa yang akan diserahkan langsung ke rekening desa.
Waktu 1,5 menit yang disediakan mampu dimanfaatkan pasangan nomor urut 2 ini dengan baik.
Calon gubernur dari pasangan nomor urut 3, Firdaus mengatakan, untuk membangun Riau hari ini, perlu memikirkan sekaligus untuk waktu yang akan datang. Maka dari itu ia memiliki visi untuk membangun Riau dengan membentuk karakteristik masyarakat madani yang berkeadilan.
"Dalam mencapai cita-cita tersebut kami menyatakan perang. Terutama kebodohan, perangi kemiskinan. Apa yang harus kita lakukan adalah untuk membangun SDM yang berkualitas. Membangun ekonomi kerakyatan yang dipadu dengan aspek moralitas dan agama," ujarnya.
Kemudian calon gubernur dari pasangan nomor urut 4, Arsyadjuliandi Rachman mengatakan, pihaknya memiliki empat item dasar visi dan misi, di antaranya, pembangunan ekonomi kerakyatan, membangun dan mengembangkan pelayanan publik efesien dan modern, mempercepat pertumbuhan kebutuhan masyarakat yang terdiri dari pangan dan papan. Serta terakhir adalah mewujudkan pembangunan Riau The Home Land of melayu.
Pada sesi 3, 4, 5, selanjutnya, pasangan calon kemudian memilihkan pertanyaan untuk rival dari abjad yang sudah disediakan.
Di situlah muncul sanggah menyanggah dan saling jawab. Sesuai dengan keinginan KPU Riau dam tim perumus, dalam debat tersebut tidak ada terjadi saling Serang, seperti debat pada umumnya, sehingga bisa dikatakan berjalan dengan lancar. (drc/tpc)