Lusa, Kemenhub Prediksi Arus Mudik Melonjak Lagi
Senin, 11-06-2018 - 13:55:40 WIB
JAKARTA, DELIKRIAU - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi lonjakan arus mudik Lebaran 2018 kembali terjadi pada Rabu (13/6/2018) atau Kamis (14/6/2018). Sebelumnya, Kemenhub mencatat ada lonjakan yang cukup berarti pada Sabtu (9/6/2018).
"Mungkin ada lagi juga puncak dalam pengertian lonjakan dalam barangkali hari Rabu atau Kamis," kata Sekretaris Jenderal Kemenhub, Djoko Sasono saat pelepasan peserta mudik Kemenhub tahap dua di Monumen Nasional, Jakarta, Minggu (10/6/2018).
Djoko mengatakan, Kemenhub bersyukur karena bisa bersama berbagai pihak dan masyarakat menggeser puncak arus mudik yang ekstrem seperti tahun-tahun sebelumnya. Namun, Djoko enggan memberitahu data prediksi volume kendaraan dalam puncak lonjakan mendatang.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi mengatakan, pergeseran itu merujuk pada hasil survei prediksi puncak arus mudik Angkutan Lebaran 2018. "Kami mengadakan survei Angkutan Lebaran sebelum dan sesudah pengumuman libur. Setelah pengumuman libur, ada hasil yang berubah, di mana masyarakat sebagian mudik pada 8 atau 9 Juni 2018," katanya, Senin, 4 Juni 2018 lalu.
Sebelum ada revisi pengumuman libur Lebaran, Budi Karya menyatakan puncak kepadatan arus mudik bakal terjadi pada 13 Juni atau 14 Juni 2018. Untuk puncak arus balik Lebaran, semula Kemenhub memperkirakan terjadi pada 23 Juni dan 24 Juni 2018. "Ternyata puncak balik maju menjadi 19 Juni dan 20 Juni 2018," tuturnya seperti dilansir tempo.co.
Karena itu, Budi Karya menjelaskan, ada suatu hal yang akan dikoordinasikan dengan beberapa pihak, terutama stakeholder angkutan berat terkait dengan operasional angkutan berat jenis truk pada masa angkutan Lebaran.
Kemenhub mencatat terjadi peningkatan volume kendaraan sebesar 44,67 persen di Gerbang Tol (GT) Cikarang Utama dari 7-9 Juni 2017 dan 7-9 Juni 2018. Peningkatan arus mudik 2018 terbesar terjadi pada H-8 kemarin, tepatnya tanggal 7-8 Juni. Jumlah kendaraan yang melintas di GT Cikarang pada waktu tersebut meningkat, dari 86.325 kendaraan pada 2017 menjadi 146.408 kendaraan pada tahun ini, atau meninggi sebesar 69,6 persen.
Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko mengatakan, titik kritis jalur mudik 2018 telah dilalui tanpa gangguan berarti. Meski begitu, KSP mengimbau para pemudik tetap waspada.
Moeldoko mengatakan, tiga titik kritis yang perlu mendapatkan perhatian para pengguna jalan adalah titik perpindahan jalur tol operasional ke fungsional; persimpangan jalur fungsional dan jalan nasional di titik Kali Kutho; dan jalan darurat di Kali Kenteng. Semua titik kritis itu berada di wilayah Jawa Tengah (Jateng).
"Saya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siaga menikmati infrastruktur jalan dan jalan tol yang dibangun pemerintah. Silakan seluruh masyarakat menikmatinya. Kesiagaan dan kewaspadaan adalah kunci utama dalam perjalanan, sehingga para pemudik dapat bertemu dengan keluarga-keluarga di tempat tujuan masing-masing," katanya.
Ia menambahkan, ketiga titik tersebut relatif normal kendati terdapat antrean saat mendekati lokasi. Menurutnya, pengguna jalan mengantre dengan tertib saat melewati kawasan-kawasan yang menjadi titik potensi kemacetan.
"Untuk tetap siaga dan berhati-hati saat berkendara di jalan raya, supaya mudik dapat berlangsung dengan aman, nyaman, dan menyenangkan," ungkapnya.(drc/int)