BENGKALIS, DELIKRIAU - Kabar tak sedap berhembus dari Desa Tanjung Datuk Kecamatan Siak Kecil Kabupaten Bengkalis, Riau.
Laporan yang diterima media ini dari sejumlah masyarakat Desa Tanjung Datuk menyebutkan bahwa Sang Kepala Desa Suwandi diduga selalu bersikap Arogan dalam memimpin dan mengambil keputusan yang menyangkut kepentingan orang ramai.
Salah satunya adalah terhadap warga penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dari Dinas Sosial.
"Sangat arogan pak, seluruh warga program PKH yang berjumlah sekitar 70 orang di Desa Tanjung Datuk ini, Kartu ATM dan Pin nya diminta oleh Kepala Desa melalui abang kandungnya yang mengurus e warung, setelah dikembalikan ternyata ATM sudah kosong, padahal belanja sembako e warung saat sebelum lebaran itu tidak sampai satu juta. Kita minta pihak terkait berikan teguran kepada kepala desa maupun saudara kandungnya yang mengurus e warung tersebut" ujar salah seorang Warga Desa Tanjung Datuk yang tak ingin namanya disebut kepada wartawan media ini, Senin (08/06/2020).
Padahal lanjutnya, pihak bank saja tidak berani memaminta kartu ATM dan PIN nasabah, sebab sifatnya privasi.
Tak hanya soal PKH Kepala Desa Tanjung Datuk Suwandi dinilai arogan terkait program desa lainnya, seperti TPK untuk pembangunan insfrastruktur desa juga diduga di bawah kendali penuh Sang Kepala Desa terkait keuangannya.
"Seluruh uang TPK dikendalikan oleh Kepala Desa, dia yang pegang, sampai untuk beli paku pun pengurus TPK Desa Tanjung Datuk harus minta dengan kades, dimana letak pemberdayaannya kalau begitu caranya pak," ujar warga Desa Tanjung Datuk lainnya.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bengkalis Martini dikonfirmasi melalui sekretaris dinas Reza Noverindra terkait soal PKH menyebutkan bahwa Kartu ATM dan PIN adalah soal privasi warga, tidak boleh dipegang oleh Kepala Desa atau pihak lain.
"Jangankan kepala desa, pendamping desa program PKH pun tidak boleh memegang kartu ATM dan PIN warga penerima," jelas Reza Singkat.
Sementara itu kepala Desa Tanjung Datuk Suwandi dikonfirmasi tidak membantah pihaknya meminta Kartu ATM dan PIN warga, namun dia berkilah hal itu untuk menjamin pembelanjaan di e warung sebelum lebaran Idul Fitri 1441 Hijriyah.
"Soal ATM benar, tapi kita ambil karena mau menghadapi lebaran kemaren. semantara uang PKH nya belum keluar, jadi kita berhubungan dengan pak Said di kecamatan untuk menjamin E-warung . Maka nya kita ambil ATM nya untuk mengambil beras di E-warung," kata Suwandi berkilah.
Sedangkan terkait dana TPK Suwandi membantah mengendalikannya, tapi dipegang bendahara.
"Kita tak megang uangnya bang. Itu bendahara, cuma untuk barang yang sudah kita beli saja yang kita bayar bang," kata Kades Tanjung Datuk Suwandi. (Andhika)