KAMPAR, DELIKRIAU.COM - Beredar luas di jejaring media sosial, oknum pegawai negeri sipil (PNS) yang mengisi bahan bakar minyak (BBM) Rp 10.000 di SPBU, sambil tertawa. Peristiwa ini terjadi di SPBU jalan lintas Pekanbaru-Bangkinang, Desa Kualu Nenas, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau.
Dalam video yang dilihat, empat orang berseragam PNS menggunakan mobil pribadi mengisi bensin. Mobil dikemudikan oleh PNS pria, sedangkan tiga lainnya PNS wanita. Mereka mengisi bensin hanya Rp 10.000 sambil tertawa ngakak bersama-sama. Salah satu ASN wanita yang duduk di bangku belakang, merekam video ketika petugas SPBU mengisi bensin.
Mereka tertawa, karena hanya mengisi bensin Rp 10.000. Namun, tawa itu membuat seorang pria petugas SPBU tidak nyaman. Hal itu terlihat dari raut wajahnya. Meski begitu, si petugas tersebut tetap melayani.
Sikap para PNS ini mendapat beragam komentar dari warganet. Ada yang menilai hal itu wajar, namun banyak juga yang menghujat, karena menilai aksi mereka kurang beretika terhadap petugas SPBU. Ditemui bakal calon Bupati Kampar Mengamati kehebohan di jagat interne, Bakal calon Bupati Kampar, Pebriyan Winaldi pun seperti tak mau ketinggalan. Dia mendatangi petugas SPBU yang sempat menunjukkan sikap tidak nyaman dalam video tersebut, Kamis (25/07/2024) kemarin. Awak SPBU tersebut diketahui bernama Dodi.
Kader DPP Gerindra ini mengaku ingin memberikan dukungan kepada Dodi. Sebab, Dodi tetap melayani sepenuh hati meski menghadapi pelanggan yang dianggap kurang beradab. "Saya sudah melihat video viral itu. Mungkin oknum PNS itu bercanda, tapi secara etikanya kurang baik." "Mereka rekam video petugas sambil tertawa ngakak isi bensin Rp 10.000," ujar Pebriyan saat bertemu petugas SPBU itu.
Sementara, Dodi mengaku tidak tahu jika dia direkam oleh oknum PNS tersebut. Ia hanya fokus melayani pembeli. Dia pun kaget setelah melihat video dirinya viral di media sosial. "Saya waktu itu melayani pembeli BBM menggunakan mobil dengan nominal Rp 10.000. Mereka memakai pakaian PNS dan terlihat tertawa." "Tapi, saya tetap fokus melayani pembeli, berapa pun nominalnya," aku Dodi.
Pebriyan lantas memberikan sejumlah uang kepada Dodi, sambil menyayangkan sikap oknum PNS yang merekam video itu. "Tindakan mereka seolah mengolok-olok. Apa pun profesi seseorang, harus dihargai. Kurang baik seperti itu, apalagi mereka diketahui guru yang mestinya mendidik." "Saya kecewa juga melihat sikap PNS seperti itu," kata Pebriyan.
Minta maaf Oknum PNS yang ada dalam rekaman tersebut belakangan diketahui adalah para guru di SMPN 01 Rumbio Jaya, Kabupaten Kampar.
Mereka telah menyesali perbuatannya dan menyampaikan permohonan maaf melalui video yang juga disebarkan melalui media sosial.
"Saya Sherly Linjani, selaku staf pustaka SMPN 01 Rumbio Jaya, dengan ini menyatakan bahwa saya lah yang merekam video itu tanpa sepengetahuan rekan-rekan (PNS) yang ada di dalam mobil." "Oleh karena itu, saya mohon maaf kepada semua rekan saya. Saya juga minta maaf kepada pihak yang merasa tersinggung dan tidak nyaman dengan video tersebut." "Saya tertawa dalam video tersebut, karena kaget mobil pribadi isi bensin Rp 10.000," ucap Sherly yang didampingi tiga orang rekannya sesama PNS.
( Sumber : kompas.com )