Hasil Pantauan awak media ini kuat dugaan limpahan limbah dari kolam PT SISL yang mencemari sungai, melalui sungai Ginging dan memasuki sungai Kiyap Jaya, sehingga sungai tersebut tembus ke sungai Kampar. Air sungai Ginging dan sungai Kiyap Jaya terlihat hitam pekat.

"Pencemaran sungai ini bukan sekali ini saja terjadi, beberapa tahun yang lalu juga sempat terjadi dan ini sangat disayangkan atas kelalaian dari pihak PT.SISL yang kurang peduli terhadap kolam Limbah tersebut," kata Herman selaku tokoh masyarakat dan juga mantan kades Kiyap Jaya kepada wartawan delikriau.com, Minggu (15/08/2021).

Lebih lanjut Herman mengatakan Sungai itu sangat dibutuhkan oleh warga masyarakat yang hampir seribu Kepala Keluarga (KK) untuk mencuci dan mandi oleh warga setempat.

"Diduga Akibat pencemaran limbah, sungai itu saat ini tidak dapat digunakan, di karenakan air yang sudah menjadi hitam pekat, bahkan ikanpun sudah tidak ada yang hidup lagi," ungkap Herman.

Herman selaku mantan kepala Desa Kiyap Jaya, Kecamatan Bandar Seikijang, Kabupaten Pelalawan sudah berulang kali menyampaikan kepada pihak PT SISL melalui humas dan managernya. Agar tidak terjadi luapan limbah. Namun hingga kini pencemaran sungai masih terjadi.

"Kita berharap kepada pihak PT.SISL agar hal ini tidak terulang lagi, apabila ini terjadi lagi maka saya selaku tokoh masyarakat akan menindaklanjuti bersama masyarakat kiyap Jaya," tegas Herman.

Saat dikonfirmasi pihak humas PT SISL belum ada keterangan dan penjelasan terkait pencemaran Sungai Ginging dan Sungai Kiyap Jaya hingga berita ini diterbitkan. ( DR )